Senin, 28 Mei 2012

pengertian paragraf deskripsi

Paragraf Deskripsi Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Paragraf deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan. Contoh : keadaan banjir, suasana di pasar Menandai Ciri-ciri Paragraf Deskripsi Bacalah dua kutipan di bawah ini! Contoh : Malam itu, indah sekali. Di langit, bintang – bintang berkelip – kelip memancarkan cahaya. Hawa dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan kelelawar mengusik sepinya malam. Angin berhembus pelan dan tenang. Paragraf deskripsi mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu bertujuan untuk melukiskan suatu objek. Dalam paragraf deskripsi, hal-hal yang menyentuh pancaindera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, atau perabaan) dijelaskan secara terperinci. Inilah ciri-ciri paragraf deskripsi yang menonjol, seperti dalam kutipan 1. Ciri yang kedua adalah penyajian urutan ruang. Penggambaran atau pelukisan berupa perincian disusun secara berurutan; mungkin dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah, dari depan ke belakang, dan sebagainya, seperti dalam contoh Ciri deskripsi dalam penggambaran benda atau manusia didapat dengan mengamati bentuk, warna, dan keadaan objek secara detil/terperinci menurut penangkapan si penulis. ….seorang gadis berpakaian hitam….. ….tiga lelaki tanpa alas kaki…. Dalam paragraf deskripsi, unsur perasaan lebih tajam daripada pikiran. ….bersama terpaan angin yang lembut….. Paragraf Deskripsi Deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud. Contoh Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil tak membuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya beralih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak mengisiki telinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut. Laut yang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengah menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia benci laut! Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal. Pengertian Paragraf Deskriptif Perhatikan dengan cermat gambar pemandangan di samping! Setelah Anda mengamati pemandangan tersebut, apa yang Anda lihat? Kira-kira apa yang Anda rasakan? Bagaimana suara-suara di sekitar alam tersebut? Kira-kira bau apa yang Anda rasakan? Sekarang, hasil pengamatan Anda tersebut, cobalah ungkapkan dalam sebuah tulisan berbentuk paragraf yang terdiri atas beberapa kalimat. Jika sudah, coba bandingkan tulisan Anda dengan Contoh berikut Contoh : Pemandangan alam di tempat wisata itu indah sekali. Pohon-pohon di sekitar tebing tampak hijau dan tumbuh dengan subur. Dari sela-sela tebing keluar air terjun dengan deras. Warnanya putih seperti kapas. Suaranya menggema ke angkasa menutupi suara burung-burung berkicau. Kemudian, membentuk aliran sungai yang bening. Batu-batu besar tampak hitam menghiasi sungai. Rerumputan terhampar hijau menambah suasana menjadi tambah sejuk. Angin bertiup menyebarkan aroma bunga liar yang tumbuh di sekitar itu. Berdasarkan paragraf yang telah Anda baca, tentu Anda dapat menjelaskan pengertian paragraf deskriptif, yakni sebuah tulisan yang isinya bertujuan memberi gambaran suatu objek kepada pembaca secara rinci dan jelas tanpa disertai pendapat penulis terhadap objek tersebut. Dengan kata lain paragraf deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sesuatu benda, tempat, suasana atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, mencium,dan merasakan apa yang dirasakan oleh penulis.  Ciri-ciri Paragraf Deskriptif Untuk memahami ciri-ciri paragraf deskriptif, coba Anda baca kembali paragraf yang tersaji. Pemandangan alam di tempat wisata itu indah sekali. Pohon-pohon di sekitar tebing tampak menghijau dan tumbuh dengan subur. Dari sela-sela tebing keluar air terjun dengan deras. Warnanya putih seperti kapas. Suaranya menggema ke angkasa menutupi suara burung-burung berkicau. Kemudian, membentuk aliran sungai yang bening. Batu-batu besar tampak hitam menghiasi sungai. Rerumputan terhampar hijau menambah suasana menjadi tambah sejuk. Angin bertiup menyebarkan aroma bunga liar yang tumbuh di sekitar itu. Setelah Anda memahami isi paragraf deskriptif tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri paragraf deskriptif adalah Karangan yang melukiskan sesuatu sehingga tergambar: 1. Mata melihat apa? 2. Hidung mencium apa? 3. Kuping mendengar apa? 4. Mulut merasakan apa? 5. Kulit merasakan apa?  Paragraf Deskripsi * Pengertian adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci * Tujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan * Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi 1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu 2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan indera 3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri 4. Pola Pengembangan 5. Pola pengembangan spasial yaitu pola pengembangan paragraf yang didasarkan ruang dan waktu 6. Pola pengembangan sudut pandang atau objektif adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat dan posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu * Ciri-Ciri Pola Spasial 1. Penulis bisa menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan, timur ke barat, bawah ke atas, depan ke belakang 2. Penggambaran suasana suatu lingkungan (pagi, siang, sore, malam) * Ciri-Ciri Pola sudut pandang/objektif Dalam pola ini penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis terhadap objek yang digambarkannya itu. Misalnya menggambarkan benda demi benda yang terdapat dalam tempat itu, yakni mulai dari yang terdekat sampai yang terjauh * Langkah Menyusun Paragraf Deskripsi 1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan 2. Tentukan tujuan 3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan 4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan) 5. Menguraikan kerangka karangan menjadi deskripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan * Contoh pola spasial Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah, mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat dan indah. * Contoh: Kamar itu, menurut penglihatan saya, sangatlah besar dan bagus. Sebuah tempat tidur besi besar dengan kasur, bantal, guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga putih, berada di kamar dekat dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval besar tergantung di dinding selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar terbuat dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu kamar. • Pengertian Paragraf Deskriptif Perhatikan dengan cermat gambar pemandangan di samping! Setelah Anda mengamati pemandangan tersebut, apa yang Anda lihat? Kira-kira apa yang Anda rasakan? Bagaimana suara-suara di sekitar alam tersebut? Kira-kira bau apa yang Anda rasakan? Sekarang, hasil pengamatan Anda tersebut, cobalah ungkapkan dalam sebuah tulisan berbentuk paragraf yang terdiri atas beberapa kalimat. Jika sudah, coba bandingkan tulisan Anda dengan Contoh berikut. Contoh : Pemandangan alam di tempat wisata itu indah sekali. Pohon-pohon di sekitar tebing tampak hijau dan tumbuh dengan subur. Dari sela-sela tebing keluar air terjun dengan deras. Warnanya putih seperti kapas. Suaranya menggema ke angkasa menutupi suara burung-burung berkicau. Kemudian, membentuk aliran sungai yang bening. Batu-batu besar tampak hitam menghiasi sungai. Rerumputan terhampar hijau menambah suasana menjadi tambah sejuk. Angin bertiup menyebarkan aroma bunga liar yang tumbuh di sekitar itu. Berdasarkan paragraf yang telah Anda baca, tentu Anda dapat menjelaskan pengertian paragraf deskriptif, yakni sebuah tulisan yang isinya bertujuan memberi gambaran suatu objek kepada pembaca secara rinci dan jelas tanpa disertai pendapat penulis terhadap objek tersebut. Dengan kata lain paragraf deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sesuatu benda, tempat, suasana atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, mencium,dan merasakan apa yang dirasakan oleh penulis.  Menyusun kerangka karangan Kerangka karangan adalah garis besar dari hal-hal yang hendak ditulis. Dengan kerangka, penulis dimudahan untuk menuangkan ide secara sistematis, terarah, dan kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi. Kerangka paragraf deskriptif harus menggambarkan keadaan atau suasana suatu objek yang akan dideskripsikan. Contoh menyusun kerangka. Topik : Suasana Malam Kerangka paragraf: 1. malam indah 2. bintang bertaburan 3. udara dingin 4. suara burung hantu bersahut-sahutan 5. bulan memancarkan sinarnya 6. tidak ada yang lewat Pengembangan: Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit bertaburan dengan memancarkan cahaya yang kelap-kelip. Udara dingin menggigit tubuhku. Suara burung hantu bersahut-sahutan membuat bulu kudukku merinding. Bulan memancarkan sinarnya ke seluruh alam semesta. Tidak ada seorang pun yang lewat di sekitarku. Setelah Anda baca paragraf tersebut, Anda akan mengetahui bahwa kata-kata yang tercetak tebal merupakan kerangka paragraf, sedangkan kata-kata yang dicetak biasa merupakan pengembangan kerangka tersebut.  Paragraf Deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Cara membuat paragraph deskripsi adalah: 1.Menentukan Tema 2.Menentukan Tujuan Penulisan 3.Menganalisis apa yang akan ditulis terlebih dahulu 4.Membuat Kerangka 5.Menjelaskan Kerangka kerangka yang telah disusun,sehingga menjadi sebuah kalimat atau paragraf yang baik. Pola paragraf deskripsi antara lain meliputi pola pengembangan spasial dan pola sudut pandang: a. Pola Spasial Pola Spasial adalah pola pengembangan paragraph yang didasarkan atas ruang dan waktu. Dengan teratur,penulis menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan,dari timur ke barat,dari bawah ke atas,dari depan ke atas,dari depan ke belakang,dan sebagainya. Uraian tentang kepadatan penduduk suatu daerah dapat dikemukaan dengan landasan urutan geografis(misalnya : dari barat ke timur atau dari Timur ke selatan).Deskripsi mengenai sebuah gedung bertingkat dapat dilakukan dari tingkat pertama berturut turut hingga tingkat terakhir,penggambaran terhadap suasana suatu lingkungan dapat dilakukan mulai dari siang,sore,hingga malamhari. Contohnya : Pada malam hari,pemandangan rumah terlihat begitu eksostis.Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah.Dari luar bangunan ini tampak indah,mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang memandangnya.Lampu lampu taman yang bersinar menambah kesan eksostis yang telah ada.Begitu hangat Begitu Indah. b. Pola Sudut Pandang Pola Sudut Pandang adalah pola pengembangan paragraph yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang tidak sama dengan pola Spasial.Dalam Pola ini penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis terhadap obyek yang digambarkannya itu. Untuk menggambarkan suatu tempat atau keadaan,pertama tama penulis mengambil sebuah posisi tertentu.Kemudian,secara perlahan lahan dan berurutan,ia menggambarkan benda demi benda yang terdapat ditempat itu,yakni mulai dari yang dekat hingga yang terjauh. Contohnya: Sekarang hanya beberapa langkah lagi jarak mereka dari tebing di atas jalan.Medasing menegakkan dirinya sambil mengasai ke muka dan ia pun berdiri tiada bergerak sebagai pohon diantara pohon pohon yang lain.Oleh isyarat yang labih terang dari perkataan itu maju sekalian temannya sejajar dengan dia. Diantar daun kayu tampak kepada mereka tebing itu turun kebawah,di kakinya tegak pondok,sunyi mati,tak sedikit jua pun kentara,bahwa dia melindungi manusia yang hidup,pandai bergerak dan bersuara.Di bawahnya kedengaran sebentar sebentar sapi mendengus dan binatang binatang itupun kelihatan kekabur kaburan dalam sinar bara yang kusam.Dari celah celah dinding pondok keluar cahaya yang kuning merah,tetapi tiada berupa jauh sinar yang halus itu lenyap dibalut oleh kelam yang maha kuasa.Di keliling pondok itu tertegak pedani ketiganya sunyi dan sepi pula. Karakteristik paragraph Deskrepsi sebagai berikut: a. Dalam paragraph deskrepsi dikemukakan hal-hal yang menyentuh pancaindra(penglihatan,pendengaran,penciuman,pengecap,atau peraba) b. Karakteristik yang kedua yaitu menyajikan urutan ruang.Penggambaran atau pelukisan berupa rincian yang tersusun berurutan,mungkin dari kanan ke kiri,dari depan ke belakang,dan sebagainya. c. Karakteristik deskripsi dalam penggambaran benda atau manusia yaitu dengan mengamati secara detail atau rinci mengenai bentuk,warna,keadaan obyek menurut penagkapan alat indra penulis. d. Dalam paragraph deskripsi unsure perasaan lebih tajam daripada pikiran. Ciri ciri Paragraf Deskripsi anatara lain sebagi berikut: *~* Menerangkan tentang suatu obyek. *~* Bersifat Menerangkan(menggambarkan) *~* Memiliki tujuan agar para pembaca seperti melihat barang yang sedang dibaca *~* Paragraph Deskripsi mempunyai dasar Penelitian 1. Deskriptif sugestif Jenis karangan ini berusaha untuk menciptakan suatu penghayatan terhadap objek melalui imajinasi para pembaca. Pengalaman atas objek itu harus menciptakan kesan atau interprestasi. Rangkaian kata-kata yang dipilih oleh penulis untuk menggambarkan ciri, sifat, atau watak objek tersebut diciptakan sugesti tertentu pada pembaca. Dengan kata lain deskripsi sugestif berusaha untuk menciptakan suatu penghayatan terhadap objek melalui imajinasi para pembaca. Misalnya, deskripsi tentang keadaan di hutan yang sepi dan terdengar bunyi-bunyi atau suara binatang, ketenangan sebuah dusun. Contoh : Gedung sekolah ini terletak di tepi jalan, tetapi tidak terasa bising. Kelas-kelasnya jauh dari jalan dan kendaraan tidak terlalu banyak yang lewat ke sana. Bangunan kuno yang berdiri sejak lima puluh tahun lampau ini, kini masih terlihat kokoh karena terpelihara dan terawat dengan baik. Pohon-pohon besar mengelilingi gedung sekolah itu membuat udara sejuk di sekitar itu.  2. Deskriptif teknis atau ekspositoris. Deskripsi teknis atau ekspositoris menciptakan agar pembaca dapat mengenalinya bila bertemu atau berhadapan dengan suatu objek. Misalnya, deskripsi tentang keadaan suatu ruang atau tempat. Contoh : Kamar tidurku tidaklah luas hanya berukuran 3 x 4. Semua barang-barang tertata rapi di dalamnya. Tempat tidur diletakkan di pojok kanan dari pintu masuk. Meja belajar ditata di depan jendela. Sedangkan lemari pakaian diletakkan di sebelah kiri tempat tidur. CONTOH PARAGRAF DESKRIPSI, EKSPOSISI, ARGUMENTASI, NARASI, DAN PERSUASI A. Deskripsi Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti: Menggambarkan atau melukiskan sesuatu. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri. Pola pengembangan paragraf deskripsi: Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat. Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis. Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya. Contoh Paragraf: Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku. Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO. Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini. B. Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Ciri-ciri paragraf eksposisi: Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Ciri-ciri paragraf eksposisi: a. Memaparkan definisi (pengertian). b. Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan. Contoh: Paragraph 1 (a) Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit. Paragraph 2 (b) Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melaluin latihan atau belajar sungguh-sungguh. Sumber : www.telukbone.org C. Argumentasi Karangan argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Ciri-ciri karangan argumentasi: Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin. Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian. Penutup berisi kesimpulan. Contoh: Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani. Sumber : www.publicopinion.com D. Narasi Menurut Keraf (2000:136), ciri karangan narasi yaitu: Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan. Dirangkai dalam urutan waktu. Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi? Ada konfliks. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut: 1. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis. 2. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. 3. Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. 4. Memiliki nilai estetika. 5. Menekankan susunan secara kronologis. Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku. Jenis-jenis Karangan Narasi a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis) Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif. b. Narasi Sugestif Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Contoh: a. Narasi ekspositoris Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad, mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk mengantar Ahma, sang pengantin…. Sumber : Tempo, 20 Februari 2005 dari alamat website www.scribd.com b. Narasi sugestif Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal. Sumber : Terampil Menulis Paragraf 2004: 66 dari alamat website www.scribd.com Contoh lain : Kemampuan apresiasi musik pada seorang anak dapat dibentuk melalui tiga cara. Pertama, secara alamiah seseorang dibiasakan mendengarkan karya musik. Kebiasaan itu dimulai sejak anak masih berupa janin dalam rahim ibunya. Persentuhan emosi sang ibu dengan berbagai irama yang didengarkan akan ikut dirasakan oleh janin. Besar kemungkinan akan terjadi respons motorik janin yang dirasakan oleh sang ibu. Kedua, sejak anak dilahirkan ia dibiasakan dengan berbagai irama musik yang mengiringnya pada saat menjelang tidur atau bermain. Alat pendengar anak menjadi peka menangkap berbagai irama dari instrumen musik yang didengarnya. Lambat-laun, seiring dengan pertumbuhan fisik dan kognisinya, musik akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak. Ketiga, apresiasi musik dikembangkan melalui pendidikan formal. Untuk itu, pendidikan musik diarahkan kepada pengenalan, pemahaman, penghayatan, dan sikap kritis serta kreatif terhadap karya musik. E. Persuasi Paragraf persuasif adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Contoh: Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional. Sumber : Kompas,14 Mei 2009 dengan perubahan seperlunya Contoh 2: Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta.

2 komentar: